Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tokoh-Tokoh Pemikir Aliran Sad Darsana

Gambar Pemikir-pemikir Darśana
Gambar Pemikir-pemikir Darśana 


Aliran filsafat memiliki tokok-tokoh pendiri yang memberikan pandangan terhadap Kitab Suci Weda dengan menuliskannya alam bentuk buku. Buku-buku tersebut kemudian menjadi pedoman bagi pengikutnya dalam memahami pandangannya. Ṣaḍ Darśana adalah enam aliran filsafat yang saling berpasangan dan saling menunjang. Enam aliran tersebut adalah Nyāya dengan Vaiśeṣika, Sāṁkhya dengan Yoga, Mīmāmsā dengan Vedānta. Berikut adalah tokoh-tokoh pendiri pada masing-masing aliran Darśana.


1. Nyāya Darśana
Didirikan oleh Rṣi Gautaman atau Akṣapāda dan Dīrghatapas. Beliau menyusun Nyāyaśāstra atau Nyāya Darśana juga secara luas dikenal dengan Tarka Vāda atau perdebatan tentang sesuatu dan diskusi. Darśana atau pemikiran filsafat berdiri sejak abad ke-4 SM. Pemikiran filsafat Nyāya membicarakan metoda untuk melakukan pengamatan secara kritis. Sistem ini timbul karena para ṛṣi atau pemikir berkeinginan mencari tahu arti sesunguhnya dari śloka-śloka Weda yang digunakan dalam upacara yadnya. Kitab Nyāyaśāstra tahun 400 M diberikan komentar oleh Ṛṣi Vāstsyāna melalui karyanya beliau berjudul Nyāya Bhāsya.

2. Vaiśeṣika Darśana
Vaiśeṣika Darśana diperkirakan dimulai abad ke-4 Sebelum Masehi. Tokoh utamanya adalah Rṣi Kaṇāda, sering disebut Rṣi Ūluka, sehingga pemikiran beliau dikenal dengan Aūlukya Darśana. Istilah Ūluka memiliki arti burung hantu. Karya Rṣi Kaṇāda adalah Vaisesika-Sūtra yang berjumlah 10 bab. 

3. Sāṁkhya Darśana
Sāṁkhya Darśana didirikan oleh Rṣi Kapila dengan bukunya Sāṁkhya Sutra. Pengikut beliau Asuri dan Pancasikha menulis beberapa buku yang menjelaskan secara rinci tentang aliran Sāṁkhya. Namun dalam perjalanan, buku-buku yang ditulis Asuri dan Pancasikha tidak dapat diketahui keberadaannya. Kemudian ditulislah buku Sāṁkhya Karika oleh Isvarakrisna sebagai teks awal tentang Sāṁkhya. Selanjutnya Gaudapada menulis buku Sāṁkhya Karika Bhasya. Dilanjutkan oleh Vacaspati dengan bukunya Tattakaumudi, kemudian Aniruddha menulis buku Sāṁkhya Pravacana sutra Vritti.

4. Yoga Darśana
Yoga Darśana diajarkan oleh Ṛṣi Patañjali. Beliau adalah sisya dari Ṛṣi Gauḍāpa. Buku karya Ṛṣi Patañjali disebut dengan Patanjala- Sūtra atau Yoga- Sūtra. Ṛṣi Vyasa menyusun komentar atas ajaran Yoga Sūtra yang dikenal dengan sebutan Vyasa Bhasya. Ṛṣi Vacaspati memberikan komentar terhadap Vyasa-Bhasya dengan judul Tattva-Vaisaradi. Selanjutnya perkembangan pandangan Yoga dilanjutkan oleh Ṛṣi Bhojaraja dengan hasil karya berjudul Yoga-Vritti dan Yoga Maniprabha.

5. Mīmāmsā Darśana
Mīmāmsā Darśana merupakan ajaran Darśana oleh Rṣi Jaimini yang hidup sekitar abad 3-2 SM. Beliau adalah murid Rṣi Vyāsa. Beliau menyusun Mīmāmsā Sūtra yang disebut juga dengan Purwa Mīmāmsa. Kata Mīmāmsa memiliki pengertian penyelidikan. Maksudnya adalah penyelidikan secara sistematis terhadap Kitab Suci Weda. Mīmāmsa khusus mengkaji kitab Brahmana dan Kalpasutra. Mīmāmsā Sūtra mendapat komentar dari Sabaraswamin pada abad ke 4M dan dari Prabhakarya sekitar tahun 650M. Sekitar tahun 700M, Kumarila Batta menjelaskan dengan cara berbeda tentang pokok ajarannya yang secara prinsip tidaklah berbeda, yang tertuang menjadi Jaimini- Sūtra. Kitab Jaimini- Sūtra memiliki 60 bagian dan 12 bab, isinya tentang aturan upacara dalam Weda.

6. Vedānta
Vedānta Darśana diajarkan oleh Rṣi Bādarāyana atau Vyāsa dengan bukunya Vedānta-Sūtra. Banyak tokoh yang menjadi pengikut aliran Vedānta Darśana, seperti Sangkara, Govindananda, Vacaspati, Anandagiri, Ramanuja, Madhava, Vallabha dan Baladeva. Berikut tokoh-tokoh penganut aliran Vedānta Darśana.
  • Advaita dari Śrī Ṣaṇkarācārya
  • Viśiṣṭādvaita dari Śrī Rāmānujācārya
  • Dvaita dari Śrī Madhvācārya
  • Bhedābedhā dari Śrī Caitanya
  • Śuddha Advaita dari Śrī Vallabhācarya.
Aliran Ṣaḍ Darśana dalam perkembangannya terus mendapatkan pandangan-pandangan dari pengikutnya masingmasing, sehingga memunculkan tokoh-tokoh baru sebagai pembaharu.

Post a Comment for "Tokoh-Tokoh Pemikir Aliran Sad Darsana"