Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penjelasan Ajaran Tantra, Yantra dan Mantra

Penjelasan Ajaran Tantra, Yantra dan Mantra
Naga Kaang

Purusa evadam sarvam
yadbhutam yacca bhavyam,
utamrtatvasesa no,
jadannenati rohati.
Terjemahannya
Tuhan sebagai wujud kesadaran agung merupakan asal dari segala yang telah
ada dan yang akan ada, Ia adalah raja di alam yang abadi dan juga di bumi ini
yang hidup dan berkembang dengan makanan (Rgveda, X.90.2).

‘Niyatam kuru karma tvam
karma jyàyo hyakarmanah,
sarira-yàtràpi ca te na
prasiddhayed akarmanam.
Terjemahan:
‘Bekerjalah seperti yang telah ditentukan, sebab berbuat lebih baik daripada
tidak berbuat, dan bahkan tubuhpun tak akan berhasil terpelihara tanpa
berkarya (Bhagawadgita, III.8).

Hindu mengajarkan umatnya untuk selalu berbuat, dalam hidup ini berbuat jauh lebih baik dari pada sama sekali tidak berbuat (karma). Dalam melaksanakan puja bakti kepada Brahman, umat Hindu diberikan kebebasan untuk dapat mewujudkan bentuk Śraddhā tersebut. Secara umum bentuk Bakti umat Hindu dapat dilakukan dengan melibatkan aspek: yantra, tantra, mantra, yajña, dan yoga. Yantra adalah alat atau simbol-simbol keagamaan yang diyakini mempunyai kekuatan spiritual untuk meningkatkan kesucian. Tantra adalah kekuatan suci dalam diri yang dibangkitkan dengan cara-cara yang ditetapkan dalam kitab suci. Mantra adalah doa-doa yang harus diucapkan oleh umat kebanyakan, pinandita, pandita sesuai dengan kewenangan dan tingkatannya. Ketiga aspek itu dilaksanakan secara terpadu dengan berbasiskan “ketulus-ikhlasan” sehingga membangun satu aktifitas yang disebut yajña. Yajña yaitu persembahan yang tulus ikhlas atas dasar kesadaran untuk dipersembahkan sehingga dapat meningkatkan kesucian. Jika hal ini dilaksanakan secara intens maka akan mempengaruhi gelombanggelombang pikiran menjadi stabil dan kuat. Dan Yoga adalah mengendalikan gelombang-gelombang pikiran dalam alam pikiran untuk dapat berhubungan dengan Tuhan, yang dapat dilakukan melalui Astangga Yoga (yama, niyama, asana, pranayama, prathyahara, dharana, dhyana, dan samadhi (Titib, I Made. 2003).

1. Tantra:
Kata tantra berasal dari bahasa Sanekerta yang memiliki makna “memperluas”. Tantra merupakan salah satu dari sekian banyak konsep pemujaan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, di mana manusia kagum pada sifat-sifat kemahakuasaan-Nya sehingga memiliki keinginan untuk mendapatkan kesaktian. Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003:1141 menjelaskan tantra ‘tantrisme’ adalah ajaran dalam agama Hindu yang mengandung unsur mistik dan magis.Subramuniyaswami, Satguru Úivaya 1997, mengatakan bahwa “Tantra  adalah bagian dari çaktisme, yaitu pemujaan kepada Ibu semesta. Dalam proses pemujaannya, para pemuja ‘çakta’ tersebut menggunakan mantra, yantra, tantra, yoga, dan puja serta melibatkan kekuatan alam semesta dan membangkitkan kekuatan kundalini.” Disebut çaktiisme karena yang dijadikan obyek persembahannya adalah çakti. Çakti dilukiskan sebagai Devi, sumber kekuatan atau tenaga. “Çakti is the symbol of bala or strength” Çakti adalah simbol dari bala atau kekuatan. Pada sisi lain çakti juga disamakan dengan energi atau kala ”this sakti or energi is also regarded as ‘Kala’ or time” (Das Gupta, 1955). Ajaran tantra mengacu kepada kitab-kitab yang pada umumnya berhubungan dengan pemujaan kepada çakti (Ibu semesta; Devi Durga, Devi Kali, Parwati, Laksmi, dan sebagainya), sebagai aspek Tuhan yang tertinggi dan sangat erat kaitannya dengan praktek spiritual dan bentukbentuk ritual pemujaan, yang bertujuan membebaskan seseorang dari kebodohan, dan mencapai pembebasan.

2. Yantra
Dalam kamus Sanskerta, kata Yantra memiliki arti mengikat, menyimpulkan sebuah peralatan, instrumen, mesin dan sebuah jimat (Surada, 2007: 257). Yantra umumnya berarti alat untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan. Di dalam pemujaan yantra adalah sarana tempat memusatkan pikiran.dalam kamus Jawa Kuno oleh L. Mardiwarsito (dalam Wiana 2004:189), kata yantra dinyatakan berasal dari bahasa sanskerta yang artinya sarana untuk memuja Deva, sedangkan dalam kamus Sanskerta-Indonesia, kata yantra diartikan harta kekayaan, bantuan, alat perlengkapan dan lain-lain. Yantra merupakan kebutuhan dasar untuk menggambarkan semua simbol-simbol, semua wujud suci, altar, pura dan mudra. Yantra, umumnya berarti alat untuk melaksanakan sesuatu guna mencapai tujuan. Di dalam pemujaan, Yantra adalah sarana tempat memusatkan pikiran. Dalam Yogini Tantra dikatakan bahwa Devi harus dipuja di dalam pratima, mandala atau yantra.

3. Mantra
Kata mantra berasal dari bahasa Sanskerta dari kata “Man” artinya pikiran dan “Tra” artinya menyeberangkan. Mantra adalah media untuk menyeberangkan pikiran dari yang tidak suci atau tidak benar menjadi semakin suci dan semakin benar (Wiana, 2004:184). Mantra memiliki tujuan untuk melindungi pikiran dari jalan sesat menuju jalan yang benar dan suci. Kata mantra berarti “bentuk pikiran”, sehingga seseorang yang mampu memahami makna yang terkandung di dalam mantra dapat merealisasikan apa yang digambarkan di dalam mantra tersebut. Mantra adalah kumpulan dari pada kata-kata yang mempunyai arti mistik, serta umumnya berasal dari bahasa sanskerta dan dinamai Bijaksara (Tim Penyusun, 1987:6).

Mantra adalah sebuah kata-kata atau kalimat suci yang bersumber dari kitab suci weda khususnya dalam teks dharma pemujaan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi/Tuhan Yang Maha Esa beserta dengan berbagai macam manifestasi-Nya pada saat pelaksanaan Panca Yajna dalam kehidupan dan penerapan ajaran Hindu.

Mantra tidak sama dengan doa-doa atau kata-kata untuk menasehati diri ‘Ātmanivedana’. Dalam Nitya Tantra, disebutkan berbagai nama terhadap mantra menurut jumlah suku katanya. Mantra yang terdiri dari satu suku kata disebut Pinda. Mantra tiga suku kata disebut Kartari, yang terdiri dari empat suku kata sampai sembilan suku kata disebut Vija Mantra, sepuluh sampai duapuluh suku kata disebut Mantra, dan yang terdiri lebih dari duapuluh suku kata disebut Mālā. Tetapi istilah Vija juga diberikan kepada mantra yang bersuku kata tunggal.

Demikian penjelasan secara singkat tentang Tantra, Yantra dan Mantra. Untuk penjelasan lebih lengkap, akan dibahas pada postingan berikutnya untuk menjelaskan lebih lengkap perbagiannya.

Post a Comment for "Penjelasan Ajaran Tantra, Yantra dan Mantra"