Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perkembangan agama Hindu di Dunia

Perkembangan agama Hindu di Dunia
Satu Contoh Ritual Upacara Agama Hindu di Bali

Daftar Isi
1. Mesir (Afrika).
2. Madagaskar.
3. Afrika utara.
4. Mesiko.
5. Peru.
6. Kota California.
7. Australia.
8. Agama Hindu di Indonesia.

Beragama ”meyakini ajaran Tuhan” adalah instingtif bagi manusia, karena titik tolak kehidupan manusia dimulai dari suatu kepercayaan. Untuk dapat menyelami keagungan Tuhan sebagai jiwa agama kita harus meng-aproach agama dengan seluruh kemampuan kita. Bila kita mau memandang agama dari sejarah maka dapat kita katakan bahwa agama itu muncul bersamaan dengan lahirnya peradaban manusia. India adalah sebuah negara yang disebut-sebut sebagai negara yang bangsanya memiliki peradaban sangat tinggi. India juga diyakini sebagai pusat pewahyuan ajaran Hindu ”weda” sebelum menyebar keseluruh jagat raya ini. Sejarah menuliskan bahwa pada awalnya agama Hindu berkembang di India. Berbagai fakta sejarah yang ada dapat kita pergunakan sebagai reprensi untuk menyatakan agama Hindu adalah agama yang besar. Hindu disebut-sebut sebagai agama yang pernah memiliki pengaruh di seluruh dunia. Pengaruh yang besar itu karena kurang terkoordinasi maka lama-kelamaan menjadi potongan-potongan kepercayaan yang lupa induknya. Walaupun demikian pengaruh Hindu yang luas itu masih dapat dirasakan nafasnya sampai sekarang. Hal itu dapat kita ketahui dari adanya beberapa bukti peninggalah sejarah dan kepercayaan masyarakat yang masih terpelihara sampai saat ini.

Beberapa bukti peninggalan sejarah dan kepercayaan masyarakat dunia dapat kita pergunakan sebagai dasar untuk menyatakan dan mempelajari bahwa agama Hindu pernah berkembang di negara-negara lain selain India, adapun negara-negara yang dimaksud adalah sebagai berikut;

1. Mesir (Afrika).

Sebuah prasasti dalam bentuk inkripsi yang berhasil digali di Mesir berangka tahun 1280 S.M. Isinya memuat tentang perjanjian antara raja Ramases II dengan bangsa Hittite. Dalam perjanjian yang dilaksanakan oleh Raja Ramases II dengan bangsa Hittite tersebut, Maitravaruna sebagai dewa kembar dalam weda telah dinyatakan sebagai saksi (H.R. Hall ”Ancient History of the New East”, hal 364). Maitravaruna adalah sebutan dari Tuhan Yang Maha Esa dalam konsep ketuhanan agama Hindu. Raja-raja Mesir dijaman purbakala mempergunakan nama-nama seperti; Ramesee I, Rameses II, Rameses III dan seterusanya. Tentang kata Rameses, mengingatkan kita kepada Rama yang terdapat dalam kitab Ramayana. Rama, oleh umat Hindu diyakini sebagai penjelmaan atau awatara Vishnu, yaitu manifestasi dari Tuhan sebagai pemelihara. Vishnulah yang menyelamatkan dunia ini dari ancaman keangkara-murkaan.

2. Madagaskar.

Madagaskar adalah sebuah pulau yang terletak agak jauh dari pantai timur Afrika selatan. Dinyatakan kebanyakan nama-nama tempat yang ada disana mempergunakan kata yang memiliki hubungan dengan sebutan Rama.

3. Afrika utara.

Mengenai istilah gurun Sahara, para ahli geologi mengemukakan suatu teori yang menyatakan bahwa gurun itu adalah sebuah samudra yang mengering. Samudra dalam bahasa sanskerta disebut Sagara. Ada kemungkinan bahwa kata Sahara yang ada sekarang merupakan salah ucapan dari kata Sagara dalam bahasa sanskerta. Dikatakan juga bahwa ketika Sahara masih ada di bawah air, masyarakat yang hidup disekelilingnya kebanyakan diantara mereka mempergunakan nama-nama yang ada hubungannya dengan bahasa sanskerta. Beberapa diantara mereka dinyatakan mempunyai hubungan keluarga dengan negeri Kosala (Ensiklopedia Brittannica Jilid XXIII, di bawah kata Sahara).

4. Mesiko.

Mesiko terbilang negeri yang sangat jauh dari India. Masyarakat negeri ini dikatakan telah terbiasa merayakan sebuah hari raya pesta-ria yang disebut dengan hari Rama-Sita. Waktu hari pesta-ria ini memiliki hubungan erat dengan waktu hari suci Dussara atau Navaratri dalam agama Hindu ”India” (T.W.F. Gann ”The Maya Indians of Southerm Yucatan, North and British Honduras” halaman 56). Penggalian-penggalian peninggalan bersejarah yang dilakukan di negeri Mesiko telah menghasilkan penemuan beberapa patung Ganesa (Baron Humbolt dan Harlas Sanda ”Hindu Superiority” halaman 151).

Penduduk zaman purbakala yang ada di daerah-daerah ”Mesiko” adalah orang-orang Astika yaitu orang-orang yang percaya dengan keberadaan weda-weda. Kata Astika adalah sebuah istilah yang sampai saat ini masih terdengar oleh kita dipergunakan oleh masyarakat disana, sebagai salah ucapan dari kata Aztec.

Festival Rama-Sita yang dirayakan oleh masyarakat Mesiko dapat disamakan dengan perayaan hari Dussara atau Navaratri. Penemuan patung Ganesa kita hubungkan dengan arca Ganesa sebagai putra Dewa Siwa dalam mithologi Hindu. Masyarakat Astika adalah suku bangsa Aztec itu sendiri yang kebanyakan diantara mereka memiliki kepercayaan memuja Dewa Siwa.

5. Peru.

Disebelah barat-daya Amerika Latin terdapat negeri yang disebut dengan Peru. Penduduknya melakukan pemujaan terhadap Dewa Matahari. Harihari raya tahunan masyarakat ini jatuh pada hari-hari Soltis. Masyarakat negeri Peru dikenal dengan bangsa Inca. Kata Inca berasal dari kata Ina yang berarti matahari (Asiatic Researches, Jilid I halaman 426).

Soltis jatuh pada tanggal 21 Juni dan 22 Desember, yaitu pada hari-hari dimana matahari telah sampai pada titik deklanasinya di sebelah selatan dan di sebelah utara untuk kembali lagi pada peredarannya. Sebagaimana biasa mulai tanggal 21 Juni matahari ada dititik bumi belahan utara ”Utarayana”, waktu yang dipandang baik untuk melaksanakan upacara yang berkaitan dengan Dewa Yajna. Sedangkan tanggal 22 Desember matahari berada di titik bumi belahan selatan ”Daksinayana” dimana waktu ini dipandang baik untuk melaksanakan upacara yang berhubungan dengan Bhuta Yajna. Dewa Matahari menurut keyakinan umat Hindu Indonesia ”Bali” menyebut Siwa Raditya = Surya = Matahari. Pemujaan kehadapan Dewa Matahari ”Surya Raditya” terbiasa dilakukan oleh umat Hindu kita, sebagaimana juga dilaksanakan oleh bangsa Inca sebagai penduduk negeri Peru.

6. Kota California.

California adalah sebuah Kota yang terdapat di Amerika. Nama Kota ini diperkirakan memiliki hubungan dengan kata Kapila Aranya. Di Kota California terdapat Cagar Alam Taman Gunung Abu ”Ash Mountain Park” dan sebuah Pulau Kuda ”Horse Island” di Alaska–Amerika Utara. Kita mengenal kisah dalam kitab Purana tentang keberadaan Raja Sagara dan enam puluh ribu (60.000) putra-putranya yang dibakar habis hingga menjadi abu oleh Maha Rsi Kapila. Raja Sagara memerintahkan kepada putra-putranya untuk menggali bumi menuju ke Patala-loka dalam rangka kepergian mereka mencari kuda untuk persembahan. Oleh putra-putra Raja Sagara, kuda yang dicari itu diketemukan di lokasi Maha Rsi Kapila mengadakan tapabrata. Oleh karena kedatangan mereka ”putra araja sagara” mengganggu proses tapabrata beliau, akhirnya Maha Rsi Kapila memandang putra-putra raja itu dengan pandangan amarah sampai mereka musnah menjadi abu. Kata Patala-loka memiliki arti negeri dibalik India, yaitu benua Amerika. Kata California memiliki kedekatan dengan kata Kapila Aranya. Kondisi ini memungkinkan sekali karena secara nyata dapat kita ketahui bahwa di Amerika terdapat cagar alam Taman Gunung Abu yang kemungkinan sekali berasal dari abunya putra-putra raja Sagara yang berjumlah enampuluh ribu dan nama pulau kuda yang diambil dari nama kuda persembahan raja sagara.

7. Australia.

Penduduk negeri Kangguru ini memiliki jenis tarian tradisional yang disebut dengan ”Siwa Dance” atau ”Tari Siwa”. Siwa Dance adalah semacam tarian yang umum berlaku diantara penduduk asli Australia (Spencer dan Gillen ”The Native Tribes of Central Australia” halaman 621. Macmillan, 1899). Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa para penari ”Siwa Dance” menghiasi dahinya dengan hiasan mata yang ke tiga. Hal ini merupakan suatu bukti yang dapat dijadikan sumber memberikan informasi kepada kita bahwa penduduk asli negeri Kangguru ”Australia” ini telah mengenal atau mendengar dongeng-dongeng weda dan nama-nama Dewa dalam kitab suci weda.

8. Agama Hindu di Indonesia. 

Diperkirakan pada abad ke-4 Masehi (di Kutai-Kalimantan Timur), agama Hindu di Indonesia sudah berkembang dengan subur. Disinyalir agama Hindu dibawa dari India ke Indonesia dengan perantara para pedagang. Sebelum masuknya agama Hindu, Indonesia masih dalam masa pra-sejarah atau masa di mana masih belum mengenal tulisan. Dengan masuknya agama Hindu perubahan besar pun terjadi di Indonesia. Zaman prasejarah berganti dengan zaman sejarah di mana tulisan mulai diperkenalkan melalui ukiranukiran yang terdapat pada yupa.
Token absen: J4Y4L4H

Post a Comment for "Perkembangan agama Hindu di Dunia"