Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KEPEMIMPINAN HINDU (ASTA BRATA, PANCA UPAYA SANDHI, CATUR NAYA SANDHI)

PENGERTIAN PEMIMPIN & KEPEMIMPINAN
a Kata “pemimpin” berasal dr kata “pimpin” yg berarti “membimbing, menuntun”
a Pemimpin berarti orang yg membimbing / menuntun orang lain untuk melaksanakan kegiatan guna mencapai tujuan yang telah direncanakan
Kepemimpinan adalah keseluruhan aktivitas/tindakan untuk mempengaruhi serta menggiatkan orang dalam usaha bersama utk mencapai tujuan (George Terry, dalam bukunya Principles of management


Tipe-tipe kepemimpinan
Kakawin Nitisastra 1.4 menyebutkan:
Ring jadmadhika meta cittaseping sarwa pingenaka, ring stri madhya manohara pria wuwustangde manah kung lulut, yang ring madhyani sang pandita mucap tattwopadeca prihen, yang ring madhyanikang musuh mucapaken wak cura singhakerti”
Artinya:
Orang yang terkemuka harus bisa mengambil hati dan menyenangkan hati orang; jika berkumpul dengan wanita,harus dapat mempergunakan perkataan-perkataan manis yg menimbulkan rasa cinta birahi,jika berkumpul dengan pendeta, harus dapat membicarakan pelajaran-pelajaran yang baik, jika berhadapan dengan musuh, harus dapat mengucapkan kata-kata yang menunjukan keberaniannya seperti seekor singa.
A. Dr. Kartini Kartono dlm bukunya “Pemimpin dan Kepemimpinan”, menyebutkan tipe-2 kepemimpinan antara lain :
1. Tipe Karismatik
2. Tipe Paternalistis
3. Tipe Militeristis
4. Tipe Otokratis (Outhoritative, Dominator)
5. Tipe Laissez Faire
6. Tipe Populistis
7. Tipe Administratif atau Eksekutif
8. Tipe Demokrasi
  1. Tipe karismatik
© Tipe kepemimpinan ini memiliki kekuatan energi, daya tarik&karisma yg luar biasa utk mempengaruhi orang lain, shg ia mempunyai pengikut yg sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yg bisa dipercaya.
© Dia dianggap memiliki kekuatan gaib (supernatural power) & kemampuan-2 yg super human.
© Contoh : Jengis Khan, Hitler, gandhi, John F. Kennedy, IR. Soekarno, Margharet Tatcher, Gorbachev, dan yg lainnya.
  1. Tipe Paternalistis
Sifat-2-nya:
© Bawahan=manusia blm biasa, anak sendiri yg perludikembangkan
© Bersikap terlalu melindungi
© Jarang memberikan kesempatan kpd bawahan utk mengambil keputusan
© Tidak memberi bawahan kesempatan utk berinisiatif.
© Tdk memberikan kesempatan kpd bawahan utk mengembangkan imajinasi
© Selalu bersikap maha tahu & maha tahu
  1. Tipe Militeristis
© Menggunakan sistem perintah/komando thdp bawahan
© Menghendaki keputusan mutlak dr bawahan
© Sangat menyenangi formalitas, upacara-2 ritual, & tanda-2 kebesaran yg berlebihan
© Menuntut disiplin keras & kaku dr bawahan (disiplin kader mayat)
© Tdk menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritik-2 dr bawahannya
© Komunikasi hanya berlangsung searah saja
  1. Tipe Otokratis (Outhoritative, Dominator)
É Autos = sendiri, kratos = kekuasaan, kekuatan
É = penguasa absolut
É Bertindak sendiri
É Bersikap baik pd orang bawahan yg patuh secara mutlak,dan menyadari tempatnya sendiri-2.
É Yg paling disukai adlh tipe pegawai dan buruh “hamba nan setia”.
  1. Tipe Laissez Faire
Ò Pemimpin praktis tidak memimpin
Ò Membiarkan kelompok dan setiap orang berbuat semau gue
Ò Jabatan karena sogokan
Ò Semua pekerjaan dilakukan sendiri oleh bawahan
  1. Tipe Populistis
É Kepemimpinan yg bisamembangunkan solidaritas rakyat
É Berpegang teguh pd nilai-2 masyarakat yg tradisional
É Kurang mempercayai dukungan kekuatan & bantuan hutang luar negeri
É Mementingkan nasionalisme
  1. TIPE ADMINISTRATIF / EKSEKUTIF
É Adlh kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas^^ administratif secara efektif
É Pemimpinnya terdiri dari teknorat dan administratur^^ yg mampu menggerakan dinamikan modernisasi & pembangunan.
É Di harapkan adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, industri, manajemen modern, dan perkembangan sosial di tengah^^ masyarakat.
  1. TIPE DEMOKRASI
Ø Berorientasi pd manusia, dan memberikan bimbingan yg efisien kpd para pengikutnya.
Ø Trdpt koordinasi pekerjaan pd semua bawahannya, dg penekanan pd rasa tanggung jawab internal (diri sendiri) & kerjasama yg baik.
Ø Kekuatannya terletak pd partisipasi aktif dr setiap warga/kelompok.
B. Soekarno K. dlm bukunya “Dasar-dasar manajemen” mengelompokan tipe^^ kepemimpinan sbb :
1. Kepemimpinan Pribadi ( Personal Leadership)
2. Kepemimpinan non pribadi (Nonpersonal leadership)
3. Kepemimpinan otoriter
4. Kepemimpinan Demokratis (Democratic Leadership)
5. Kepemimpinan Paternalistis (Paternalistic Leadership)
1. Kepemimpinan Pribadi ( Personal Leadership)
Ø Adlh suatu tipe dimana pemimpin secara langsung mengadakan kontak dg bawahannya.
Ø Tdk mengingat adanya jenjang-2 hierarki, bhw sdh ada yg didelegasikan wewenang & tanggung jawab.
Ø Pemimpin ingin tahu langsung sampai yg sekecil-2 nya.
Ø Yg diperhatikan hanya perintah pimpinan puncak.
  1. Kepemimpinan Non Pribadi ( NonPersonal Leadership)
Ø Pemimpin tdk langsung mengadakan kontak dg bawahannya, melainkan melalui saluran jenjang-2 hierarki (subkoordinasi)
  1. Kepemimpinan Otoriter
Ø Adlh suatu kepemimpinan dimana pemimpin menganggap, bhw kepemimpinan merupakan hak pribadinya, tak ada orang yg boleh ikut campur shg tiap perintah dan intruksi tidak perlu dikonsultasikan kpd kolega-2 nya.
  1. Kepemimpinan Demokratis
Ø Adlh tipe kepemimpinan dimana para pemimpinnya selalu membuka pintu dan menghargai saran-2, pendapat-2 dan nasihat-2 dari para kolega.
Ø Melalui forum musyawarah semuanya disalurkan dg mufakat guna mencapai kata sepakat.
  1. Kepemimpinan Paternalistik
Ø Adlh tipe kepemimpinan dimana sipemimpin bertindak sbg ayah, pengasuh, pembimbing, pelindung dari pada koleganya.


KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DIANTARA TIPE KEPEMIMPINAN
TIPE
KELEBIHAN
KELEMAHAN
1. TIPE KEPEMIMPINAN KARISMATIK
a) Memiliki daya pengaruh yg tinggi dan kuat.
b) Mudah utk memimpin masyarakatnya
a) Masyarakat tdk punya keberanian utk mengontrol kekurangan-2 dr pemimpinnya
b) Muncul kesewenang-wenangan tertentu dr para pemimpinnya.
2. TIPE KEPEMIMPINAN paternalistik
a) Para pemimpin memiliki rasa tanggung jawab secara penuh dan mandiri dg kepemimpinannya
a) Bawahan / masyarakat sulit untuk dapat bertanggung jawab, krn selalu didikte dan mendapat perlindungan dari para pemimpinnya
3. TIPE KEPEMIMPINAN maternalistik
a) Masyarakat/bawahan slalu merasa sejahtra atas kasih sayang yg diberikan oleh pemimpin
a) Masyarakat menjadi manja.
b) Masyarakat tdk tahu tentang kesusahan yg dialami oleh pemimpin
4. TIPE KEPEMIMPINAN militeristik
a) Masyarakat merasa aman dalam melaksanakan aktivitasnya, krn dpt terhindar dr kekacauan.
a) Masyarakat merasa kurang bebas untuk mengembangkan dirinya, krn segala sesuatu yg dikerjakan baru dikerjakan setelah mendapat perintah dr atasan atau para pemimpinnya.
5. TIPE KEPEMIMPINAN otokrasi
a) Para pemimpin dg mudah dapat melaksanakan sistem pemerintahan, krn kebijakan yg dibuat tanpa campur tangan masyarakat yg dipimpin.
a) Bawahan/masyarakat menjadi merasa tertekan, krn akibat dr kesewenang-wenangan para pemimpinnya melaksanakan pemerintahan atas kebijakan yg dibuatnya
6. TIPE KEPEMIMPINAN lassez faire
a) Para pemimpin dg mudah menjadi pemimpin, krn adanya unsur kedekatan/hubungan tertentu yg sangat pribadi diantara para pemimpin dg bawahannya.
a) Masyarakat menjadi bodoh, miskin dan melarat, krn pemimpinnya tdk punya keahlian atau teknik-2 tertentu sebagai pemimpin.
7. TIPE KEPEMIMPINAN populistik
a) Pemimpin mudah dapat membangkitkan rasa nasionalisme dari masyarakat yg dipimpin, krn nilai-2 tradisional masyarakat dirasa mendapat penghargaan/ perhatian.
a) Para pemimpin negara-2 lain tdk memberikan simpati
b) Kemajuan umum negara sulit terwujud krn tidak ada bantuan negara lain.
c) Masyarakat menjadi tertinggal dan ditinggalkan oleh negara-2 maju
8. TIPE KEPEMIMPINAN administratif/ eksekutif
a) Administrasi bangsa & negara menjadi teratur & utuh.
b) Keadaan administrasi masyarakat menjadi lengkap.
a) Sering terjadi perilaku masyarakat yg menyimpang dari yg diharapkan, krn masyarakat hanya memacu diri semata-2 utk melengkapi administrasi yg diharapkan.
9. TIPE KEPEMIMPINAN demokratik
a) Para pemimpin memberikan kesempatan yg seluas-luasnya kpd masyarakat yg dipimpinnya utk menentukan nasib bangsa & negaranya sendiri.
a) Kenyamanan, keamanan dan kesejahteraan dr masyarakat sering tdk terkontrol secara akal sehat, krn rasa egoisme kebanyakan massa yg dimilikinya dan akhirnya sering juga menimbulkan kebrutalan massa.
10. TIPE KEPEMIMPINAN pribadi
a) Pemimpin memiliki rasa tanggung jawab pribadi dr tugas-2 yg dikerjakannya, shg semua pekerjaan yg menjadi tanggung jawabnya dpt terselesaikan dg cepat.
a) Menimbulkan kepemimpinan sentralistis, yaitu semua persoalan masuk di tangan pemimpin.
b) Timbul keruwetan
c) Terjadi kesimpang-siuran serta pelemparan tanggung jawab shg arah tujuan kepemimpinan tdk jelas.
11.TIPE KEPEMIMPINAN sosial
a) Tidak mungkin timbul kepemimpinan sentralistik.
b) Masing-2 petugas mendapat kesempatan utk ikut serta membicarakan berbagai persoalan yg menyangkut organisasi.
a) Kemungkinan adanya proses pekerjaan yg lambat, krn semuanya hrs melalui tingkatan.
kepemimpinan yang ideal
Ò Pemimpin mrpkn pribadi yg memiliki keterampilan teknis, khususnya dlm satu bidang tertentu, shg mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktifitas demi tercapainya satu/beberapa tujuan organisasi.
Ò Pemimpin diharapkan mampu membina bawahannya menjadi mahir secara teknis, bersemangat / bergairah bekerja, loyal dan bermoral tinggi
Teori tentang kepemimpinan
  1. Teori Pembawaan Kelahiran
Ò Biasa dianut oleh kaum bangsawan
Ò Seorang ayah menjadi pemimpin, maka anak jg menjadi pemimpin
Ò Bila ortu-nya bukan pemimpin, maka anaknya dipandang tdk cakap menjadi pemimpin
Ò Contoh : di Yogyakarta (keturunan sultan)
  1. Teori Sosial
Ò Semua orang memiliki kedudukan derajat yg sama.
Ò Diantara mereka berhak menjadi pemimpin.
Ò Setiap orang mempunyai bakat menjadi pemimpin, selanjutnya semua tergantung pd kesempatan.
Aspek yg mengantar orang berhasil jadi pemimpin
1. Aspek Internal
ü Identik dg ketata lembagaan artinya : seorang pemimpin harus lebih banyak dpt memberikan perhatian ttg bagaimana keadaan organisasi.
ü Pemimpin harus memahami :
É Pandangan pemimpin thdp organisasi harus menyeluruh
É Pemimpin hrs cepat, tepat dan tegas dlm mengambil keputusan
É Harus pandai mendelegasikan wewenang kp bawahan
É Hrs cakap/dapat memperoleh dukungan para bawahan
2. Aspek Eksternal/ Aspek Politik
É seorang pemimpin harus melihat perkembangan situasi masyarakat yg ada di luar lingkungan organisasinya. Apakah masyarakat merasa senang, tenang atau tidak, merasa dirugikan atau tidak. Semuanya itu harus menjadi perhatian pemimpin.
É Pemimpin hrs selalu belajar ttg pengetahuan.
É Pemimpin hrs mengedepankan tugas-2 dr pd wewenang.
Rumusan tipe kepemimpinan yg ideal
  1. Pemimpin yg universal : yakni para pemimpin yg memahami dan mampu menerapkan ajaran-2 seperti Asta Brata, Panca Upaya Sandhi, nawa natya, Tri Upaya Sandhi, Catur kotamaning Nrpati, Panca Dasa Pramiteng Prabhu, Sad Upaya guna, Catur naya sandhi, Panca sthiti dharmaning prabhu, Sadhu kerti dll sebagaimana yg terdapat dlm kitab weda.
  2. Pemimpin yg Kondisional : yaitu pemimpin yg memiliki kemampuan secara teknis untuk menerapkan pola-pola kepemimpinannya sesuai dg tempat, waktu, dan keadaan (desa, kala, patra) dari masyarakat yg dipimpinnya.
Pemimpin dan nitisastra
A. Sad Upaya Guna
Ø Lontar Raja Pati Gondala menjelaskan ttg 6 sifat bersahabat bagi seorang pemimpin.
1. Siddhi : kemampuan untuk mengadakan sahabat
2. Wigrha : kemampuan untuk memisahkan setiap permasalahan/persoalan serta dapat mempertahankan hubungan baik
3. Wibawa : memiliki kewibawaan
4. Winarya: cakap memimpin
5. Gascarya: berkemampuan utk menghadapi lawan yg kuat
  1. Catur Kotamaning Nrpati
Ø Dalam kitab “Tata negara Majapahit” karya Prof. M.Yamin dlm Parwa III, menyebut “Empat sifat utama” yg hrs dimiliki oleh raja/swamin.
  1. Jnana Wiwesa Sudha: berpengetahuan yg luhur dan suci
  2. Kaprahitaning Praja: berbelas kasihan pd masyarakat
  3. Kawiryan: pemimpin berwatak pemberani/ pantang menyerah.
  4. Wibawa: berwibawa thd masyarakat/ bawahannya.
  1. Tri Upaya Sandhi
Ø “lontar Raja Pati Gundala” = 3 upaya menghubungkan dirinya dg masyarakat yg dipimpinnya.
  1. Rupa: mengamat-amati wajah dr masyrakat. Wajah = penggambaran bathin
  2. Wangsa: suku bangsa. Mengetahui susunan masyarakat (statafikasi sosial) yg dipimpin.
  3. Guna: mengetahui tingkat pengertian/pengetahuan serta keterampilan (akal) masyarakat.
  1. Panca upaya sandhi
Ø 5 upaya dlm memimpin
  1. Maya: mengumpulkan data/ permasalahan yg belum jelas kedudukan propesinya
  2. Upeksa: meneliti/menganalisis, semua bahan-2 berupa data & informasi, utk dpt meletakan setiap data sesuai proporsinya
  3. Indra jala: mencarikan jalan keluar dlm memecahkan masalah yg sedang dihadapi
  4. Wikrama: melaksanakan yg telah ditentukan pd tingkat indra jala
  5. Logika: mempertimbangkan setiap tindakan dengan akal sehat & logis tanpa emosi
  1. Panca dasa pramiteng prabu
Ø 15 sifat utama yg mesti dimiliki pemimpin
  1. Wijayana: sikap tenang dan bijaksana
  2. Mantriwira: berani membela kebenaran
  3. Wicaksaneng naya: berlaku bijaksana dlm setiap tindakan
  4. Natangwan: mendapat kepercayaan rakyat
  5. Satya Bhakti Aprabhu: setya dg penuh pengabdian pd bangsa dan negara
  6. Wakmiwak: pandai berpendapat (argumentasi)
  7. Sarjawa upasawa: rendah hati, wajah cerah, tulus ikhlas, jujur, sabar
  8. Dhirotsaha: rajin bekerja dan tekun dilandasi keteguhan hati
  9. Taulelana: ketetapan hati, tahan uji
  10. Dibyacita: membuka hati dalam hubungan dg orang lain
  11. Tan Satresna: tdk menonjolkan kepentingan pribadi
  12. Masih sastra bhuana: menyayangi dunia dg segenap isinya
  13. Ginengpratidina: berusaha berbuat baik dan menyingkiran perbuatan buruk
  14. Sumantri: menjadi abdi negara yg baik, tanpa memperhitungkan jabatan basah/kering
  15. Anayaken musuh: bertindak tegas dlm menghadapi musuh
  1. Nawanatya
Ø 9 kebijaksanaan
  1. Prajnanidagda: bijaksana & mahir berbagai ilmu
  2. Wirasarwa yudha: pemberani, pantang menyerah
  3. Paramartha: punya sifat & tujuan mulia & luhur
  4. Dhirotsaha: tekun & ulet
  5. Pragiwakya: pandai berdiplomasi
  6. Sama Upaya: setia pada janji
  7. Loghawangartha: pamrih, tidak lobha
  8. Wruh ring sarwabastra: pintar & bijaksana melawan perusuh
  9. Wiweka: dpt membedakan yg salah dg yg benar
  1. Sadhu kerti
Ø Ajaran (Maha Rsi Abyasa) = pengendalian tugas-2 kepemimpinan.
  1. Hening: mengutamakan kesucian
  2. Heneng: ketenangan lahir bathin, sabar menghadapi persoalan
  3. Heling: ingat pd anak buah, orang tua, rakyat, tugas & kewajiban
  4. Hawas: mewaspadai segala kemungkinan & indria
  1. Catur Naya Sandhi
Ø 4 sifat dan tindakan bijaksana
  1. Sama: bersikap sama thdp anak buah
  2. Beda: memberikan perhatian yg lebih kpd anak buah yg rajin&tekun
  3. Dhana: selalu rela menolong orang-2 yg perlu pertolongan
  4. Dhanda: berani memberi sanksi bagi yg salah.
  1. Panca Sthiti Darmaning Prabhu
Ø Cerita arjuna sasrabahu= 5 kewajiban pemimpin
  1. Tut wuri handayani: memberi motivasi dr belakang
  2. Ing madya mangun karsa: ditengah-tengah : memberi bimbingan & arahan-2
  3. Ing ngarsa sung tulada: menjadi orang terdepan & terpandang : sbg panutan
  4. Sakti tanpa aji: pendekatan wiweka : menyadarkan & slalu disegani
  5. Maju tanpa bala: bersikap ksatria di depan, berani berkorban jiwa raga
  1. Asta Brata
Ø Ajaran rama kpd gunawan wibisana. Termuat pula dlm manawa dharmasastra
  1. Indra Brata : dewa indra-dewa hujan-kemakmuran
  2. Yama Brata: dewa yama = penegak hukum
  3. Surya Brata: memberi penerangan dg hati-2
  4. Candra Brata: menunjukan wajah tenang & berseri-2, shg masyarakat yakin akan kebesaran jiwa pemimpin
  5. Bayu Brata: selalu mengetahui & menyelidiki keadaan yg sebenarnya, terutama keadaan masyarakat yg hidupnya menderita. Angin berhembus dr tekanan tinggi menuju paling rendah.
  6. Danadha (kwera) brata/artha brata: bijaksana mempergunakan dana.
  7. Baruna Brata: membersihkan segala penyakit masyarakat.
  8. Agni Brata: bersifat ksatria dg semangat tinggi.
SLOKA TERKAIT ASTA BRATA
Ò Kakawin ramayana, 21.12
yama brata dumandha karena ala sirakana malung maling yan pejah umelwa kita malwa ngolah salah asing ngumamrang sarat prih pati”
Artinya:
Brata sanghyang yama menghukum orang yang berbuat salah. Beliaulah yg menghukum roh pencuri kalau sdh mati. Patutlah kita ikut menghukum orang yg bersalah. Setiap yg membikin kacaunya masyarakat patut dilenyapkan.
Ò “anginta kita yat panginte ulah, kuma wruhana budining rat kabeh. Sucara yapanonta tata katon, ya dibya guna suksma bayu brata”.
Artinya:
agar seperti angin itulah engkau ketika menyelidiki keadaan rakyat, supaya engkau mengetahui kehendak masyarakat yg sebenarnya. Kepandaian sbg penglihatanmu yg kamu tidak ketahui itu, adalah sifat utama yg amat rahasia bernama bayu brata.
Ò Kakawin ramayana, 21.16
“mamukya ngupa bhoga sinambin nginak taman penepengang pangan muang nginum, manadanga mabusana mahyas, nahanta danadha brata nuntirum”
Artinya :
“ada waktu menikmati makanan dan hiburan jangan terlalu tamak dengan makan dan minum.. Demikian juga berpakaian dan berhias diri itulah beberatan sang hyang kwera yg patut ditiru”
Ò Kakawin ramayana, 21.17
“bhatara bharunangga sanjata, maha wisaya naga pasa ngapus, sira ta tuladanta pasa brata, kita mapusanang watak durjana”.
Artinya
“sanghyang baruna selalu beliau memegang senjata, sangat bertuah dililit oleh naga pasa, beliau itu patut ditiru bratanya, begitulah engkau harus mengikat semua yang berbuat salah”
Ò Kakawin ramayana, 21.18
lanang gesengi satru bahni brata, galakta rimusuh yeka puw, asing saina santa sirna pasah, yetekana sinanguhagni brata”
Artinya :
“yang selalu membasmi musuh itu adalah agni brata, semangat membasmi musuh itu sebagai kobarannya, setiap musuh yang akan dihadapinya hancur berantakan, yang demikian itulah bratanya sanghyang agni.
Ò Kakawin ramayana, 21-10
“sang hyang indra, yamam, surya, candra, nilakwera, bharunagni nahan wwalu sirata maka angga bhupati matang sira ni nesthi asta brata”
Artinya
“sang hyang indra, yama, surya, candra, dan bayu, sanghyang kwera, waruna, dan agni itu semuanya delapan. Semua beliau itu menjadi pribadi sang pemimpin (raja). Oleh karena itulah beliau harus memuja asta brata”
10 macam hal yg patut dijadikan sahabat
Ò Menurut “Lontar Raja Pati Gondala”
  1. Satya : kejujuran
  2. Arya : orang besar
  3. Dharma: kebajikan
  4. Asurya: orang yg dpt mengalahkan musuh Menurut “Lontar Raja Pati Gondala”
  5. Satya : kejujuran
  6. Arya : orang besar
  7. Dharma: kebajikan
  8. Asurya: orang yg dpt mengalahkan musuh
  9. Mantri: orang yg dpt mengalahkan kesusahan
  10. Salyatawan: orang yg banyak sahabatnya
  11. Bali: orang yg kuat dan sakti
  12. Kaparamarthan: kerohanian
  13. Kadiran: orang yg tetap pendiriannya
  14. Guna: orang yg banyak ilmu/pandai
  15. Mantri: orang yg dpt mengalahkan kesusahan
  16. Salyatawan: orang yg banyak sahabatnya
  17. Bali: orang yg kuat dan sakti
  18. Kaparamarthan: kerohanian
  19. Kadiran: orang yg tetap pendiriannya
  20. Guna: orang yg banyak ilmu/pandai

Post a Comment for "KEPEMIMPINAN HINDU (ASTA BRATA, PANCA UPAYA SANDHI, CATUR NAYA SANDHI)"