Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sinopsis Cerita Ramayana dan identifikasi Nilai-nilai Aajaran Hindu yang terdapat dalam Cerita Ramayana

Synopsis Cerita Ramayana

Ringkasan Cerita Ramayana


Raja Dasarata di Ayodya mempunyai beberapa istri. Dengan permaisuri ia berputra Rama. Dengan istrinya yang ke-2 bernama Kaikeyi berputra seorang bernama Barata. Putra-putranya yang lain ialah Laksamana dan Satrugna. Pytra-putranya ini dididik sebagaimana pendidikan yang diberikan para putra raja.
Dalam suatu sayembara Rama mendapat Dewi Sita yang sangat, cantik sebagai istrinya. Dewi Sita adalah anak raja Janaka yang memerintah di Mitila.
Pada waktu Dasarata sakit ia pernah berjanji kepada Kaikeyi bahwa kelak tahta kerajaan akatt diserahkan kepada Barata, untuk membalas jasa Kaikeyi yang telah dengan tekun merawatnya.


Setelah Dasarata tua, tahta kerajaan diserahkan kepada Rama. Karena itu Kaikeyi menggugat dan mengingatkan baginda akan janjinya dahulu. Tuntutan ibu tiri Rama itu ialah: (1) Barata harus dinobatkan menjadi raja Ayodya; (2) Rama harus dibuang dalam hutan selama 14 tahun.
Dasarata harus menepati janjinya sebagai seorang ksatria dan dengan sedih ia menyampaikan keputusan atas tuntutan di atas.
Rama mengundurkan diri dan mengembara di hutan Dandaka selama 14 tahun bersama istri dan adiknya, Laksamana. Hal ini sangat mengharukan rakyat Ayodya yang sangat mencintai Rama. Karena sedih memikirkan hal itu maka mangkatlah Dasarata.
Pada suatu hari Sita dirampas raksasa Wirada. Tetapi raksasa itu dapat dikalahkan Rama dan Laksamana. Pada hari lain Rama berjumpa dengan Surpanaka, adik perempuan raja Rawana yang memerintah kerajaan Langka. Surpanaka jatuh cinta kepada Rama, tapi Rama tidak mau tergoda. Begitu pula cinta Surpanaka terhadap Laksamana tidak mendapat sambutan. Bahkan Laksamana mengerat telinga dan hidung Surpanaka karena bencinya. Surpanaka segera mengadukan halnya kepada Rawana (Dasamuka = sepuluh muka) yang sudah mengetahui kecantikan Dewi Sita. Timbullah keinginannya untuk melarikan Dewi Sita.
Raja Rawana segera mendatangi tempat perkemahan Rama dengan pengiringnya, Narisa, yang dapat menjelma sebagai kijang emas. Narisa menjelma menjadi seekor kijang emas dan mendekat ke kemah Dewi Sita. Setelah terlihat oleh Sita, inginlah ia memiliki kijang emas itu dan minta supaya Rama mau menangkapnya. Sebelum Rama berangkat mengejar kijang emas terlebih dahulu ia membuat lingkaran kesaktian mengelilingi kemah mereka. Siapa yang masuk ke lingkaran itu tidak dapat keluar lagi. Tapi semua ini telah diperhatikan dan diketahui oleh Rawana dari jauh. Setelah Rama jauh dari kemah, mengejar kijang emas, terdengarlah pekik orang. Sita mengira Rama mendapat bahaya. Segera Laksamana disuruh Sita menyusul abangnya. Mula-mula Laksamana menolak, karena telah dipesan oleh Rama supaya Laksamana tidak meninggalkan Sita, sebelum Rama kembali. Sita lalu menyindir dengan mengatakan "Istri kakak lebih penting daripada kakak sendiri."


Mendengar sindiran itu, maka Laksamana menyusul abangnya. Rawana segera menghampiri kemah menjelma seorang peminta-minta, berdiri di luar lingkaran kesaktian. Ia memohon agar Sita dapat memberinya air minum karena ia sangat haus. Ketika Sita mengulurkan air minum itulah Rawana menarik tangan Sita dan langsung dibawanya terbang ke Langkapura (Sailon) tempat kerajaannya. Rama jatuh pingsan setelah kembali, Sita telah menghilang dari kemah.
Di udara burung Jatayu melihat Sita dibawa oleh Rawana. Jatayu segera menyerang Rawana. Tapi ia terpukul bagian sayapnya oleh gada sakti Rawana. Rawana dengan mudah mengalahkan Jatayu karena ia mempunyai sepuluh muka yang dapat melihat segenap penjuru, selain mempunyai gada sakti. Untung saja Sita sempat melemparkan cincinnya kepada Jatayu. Cincin itu diberikan Jatayu kepada Rama sebagai bukti tentang Sita, setelah pada suatu ketika Rama sampai di hutan tempat Jatayu jatuh. Jatayu-lah yang sempat memberitahukan hal Sita, sebelum ia menghembuskan napas terakhir.
Dengan pertolongan Kabanda, Rama dan Laksamana mendapat petunjuk supaya minta bantuan kepada Sugriwa raja kera, untuk menaklukkan Rawana. Sugriwa mau membantu asalkan terlebih dahulu ia dibantu menaklukkan saudaranya, Walin, yang memusuhinya. Hanoman, Panglima Raja Kera, menyusup ke Langkapura untuk mematai-matai Rawana. Ia menyamar sebagai seekor kucing dan berhasil masuk ke istana Rawana menemui Dewi Sita. Tahulah ia bahwa Sita tidak kekurangan sesuatu apa pun. Sita sangat gembira berjumpa dengan Hanoman yang juga menyampaikan berita tentang suaminya. Tapi sayang ketika akan pulang ia tertangkap. Hanoman tidak jadi dibunuh setelah ia mengaku sebagai utusan. Sebagai ganti hukumannya, dibakarlah ekornya dengan mengikatkan bahan-bahan yang mudah terbakar. Dalam keadaan ekor terbakar Hanoman melompat-lompat dari bangunan yang satu ke bangunan yang lain yang menimbulkan kebakaran besar di Langkapura. Senanglah hati Rama mendapat kabar dari Hanuman bahwa istrinya, Sita, tidak diganggu Rawana.
Rama mulai menyusun penyerangan. Untung sekali ia mendapat bantuan Wibisana, saudara Rawana, yang menyalahkan perbuatan Rawana melarikan Sita. Dengan panah Rama yang sakti, Rama menghadapi Rahwana.
Dalam peperangan itu Rawana tewas dan Rama menang. Langkapura diserahkan kepada Wibisana yang telah membantunya. Akhirnya masa pembuangan 14 tahun selesai. Rama dan Sita pulang ke Ayodya dengan upacara yang diadakan secara besar-besaran.


Nilai-nilai ajaran agama Hindu yang ada dalam cerita Ramayana

1. Satya mitra dan Satya Wacana = terlihat dari kesetiaan Sugriwa terhadap janjinya kepada Rama.
2. Guru Bhakti dan Pitra yajna, diperlihatkan dari rasa bhaktinya Rama terhadap Orang tuanya sehingga bersedia untuk mengasingkan diri kehutan.
3. Satya Semaya, diperlihatkan pada kesetiaan Dasarata dalam menepati janjinya pada Dewi Keykayi sampai harus meninggal dunia.
4. Dharma Negara, diperlihatkan oleh Kumbakarna yang dengan sepenuh hati hingga mengorbankan nyawa untuk membela Negaranya.
5. Dharma Agama, diperlihatkan oleh Wibisana yang menentang kakaknya demi membela kebenaran.

Dan lain-lainnya.

Post a Comment for "Sinopsis Cerita Ramayana dan identifikasi Nilai-nilai Aajaran Hindu yang terdapat dalam Cerita Ramayana"