Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Makna Penggunnaan Sanggah Cucuk dalam Rangkaian Upacara Bhuta Yadnya

      pelaksanaan upacara Bhuta Yadnya yang dilakukan oleh umat Hindu pada intinya adalah untuk menetralkan kekuatan-kekuatan yang berlebihan. karena keberadaan kekuatan yang berlebihan dan tak terkontrol di alam ini akan dapat berdampak negatif pada alam itu sendiri. sebagai contoh, keberadaan air merupakan sesuatu yang vital yang sangat diperlukan dalam kehidupan ini baik dalam rangka meneruskan kehidupan ataupun misalnya untuk pertanian dalam arti luas.


dengan demikian berarti air tidak bisa dilepaskan dari kehidupan didunia ini, akan tetapi air yang tidak terkendali pastilah akan mendatangkan bencana seperti halnya Tsunami, Air Bah, Banjir, Lahar Dingin yang akan bisa mendatangkan bencana. Disinilah sangat penting dilaksanakannya upacara Bhuta yadnya yang dapat menetralisir segala bentuk kekuatan yang berlebihan yang dapat berakibat negatif pada alam dan kehidupan.
      Pelaksanaan upacara Bhuta Yadnya dilakukan dengan segala kelengkapan upakaranya. mengenai perangkat-perangkat upacara Bhuta yadnya akan kami sampaikan sebagai berikut :
1. Sanggah Cucuk, 2. Tenggala (Bajak), Lampit, dan Tulud, 3. Api Prakpak (danyuh), 4. Sapu Lidi, 5.Kulkuk (kentongan), 6. Arak-Berem, 7. Daun Nagasari, dan 8. Kober Rsi Gana
          kemudian akan timbul pertanyaan dalam hati dan pikiran kita, Kenapa dalam pelaksanaan upacara Bhuta Yadnya juga harus menggunakan sarana Sanggah Cucuk?. untuk itu kita bahas dulu bentuk sanggah cucuk. bentuk segitiga pada sanggah cucuk tersebut memiliki makna sebagai simbul adanya tiga kekuatan Sang Hyang Widhi sebagai kekuatan menguji keimanan manusia

1 comment for "Makna Penggunnaan Sanggah Cucuk dalam Rangkaian Upacara Bhuta Yadnya"

  1. Kalau bisa diisi makna tulud adanya sapu arak brem dan laian lain sukseme

    ReplyDelete