Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SEJARAH BALI KUNO MASA 1343

Sejarah bali kuno
Masa 1343
Oleh :
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI
DENPASAR
2008
Sejarah Bali kuno pada Tahun 1343
Dimulainya masa ini adalah pada saat kedatangan ekspedisi Gajah Mada pada tahun 1343 ke Bali. Pada saat itu Bali diperintah olah Kerajaan Bedahulu dengan Raja yang bergelar Astasura Ratna Bumi Banten dan dengan patihnya yang bernama Patih Kebo Iwa.


 Kedatangan Kebo Iwa ke daerah Bali adalah untuk melaksanakan misinya guna mempersatukan nusantara dibawah pimpinan kerajaan Majapahit. Bali adalah daerah terakhir yang didatangi oleh Majapahit,karena dianggap bahwa Bali adalah wilayah yang paling kecil sehingga dianggap akan mudah ditaklukan oleh kerajaan Majapahit.
Kebo Iwa merupakan kekuatan bagi kerajaan Bali pada saat itu,karena Kebo Iwa adalah patih yang kuat dan sakti. Kebo Iwa lahir daerah Blahbatuh.Mengenai sejarah kelahiran Patih Kebo Iwa adalah sebagai berikut : tersebutlah di Desa Blahbatuh terdapat pasangan suami isteri yang lama tidak mempunyai putra yang akan menjadi penerus keturunan. Oleh karena itu,mereka memohon kepada Dewata agar diberikan putra.Mereka berjanji akan memenuhi segala permintaan anak yang akan dilahirkan kelak. Para betara mengabulkan permohonan itu. Tidak berselang berapa lama maka hamilah isteri orang itu. Setelah cukup masa kehamilannya maka lahirlah anak mereka.dan kedua orang tersebut merasa sangat berbahagia dengan kelahiran anak mereka. Tetapi sangat aneh baru berumur dua hari anak itu sudah menghabiskan sebutir ketupa. Ketika berumur satu minggu sudah mampu menghabiskan 6 butir (satu kelan ) ketupat setiap kali makan. Setelah berumur tiga tahu,anak itu menghabiskan satu periuk nasi setiap kali makan. Apabila dirumahnya tidak ada nasi,maka ia mencuri nasi tetangganya. Oleh karena rakusnya terhadap makanan,maka orang tuanya tidak sanggup memberikan makanan.
Karena sifat rakusnya menyebabkan ayahnya sangat marah,apalagi adanya aduan dari warga yang makanannya telah dicuri menyebabkan ayahnya bertambah marah lagi.Dari puncak amarah ayahnya pun menghunus keris akan membunuh sang anak.
Sebelum dibunuh anak tersebut menanyakan tentang namanya,alasannya agar dia tidak tersesat dialam niskala. Kemudian ayahnya menjawab; “nama kamu adalah Kebo Iwa”.
Setelah mendengar bahwa namanya adalah Kebo Iwa anak tersebut mulai beringas dan merasa diri sangat kuat,kebal dan sakti. Oleh karena itu,ayahnya tidak jadi membunuhnya.kemudian anaknya permisi akan menghadap raja di Puri Singamandawa. Oleh raja,ia diangkat menjadi patih dan diberikan tempat tinggal di Blahbatuh. Segala kebutuhannya akan dipenuh oleh Raja. Mulai saat itu banyak wilayah yang mampu ditaklukan oleh Raja Bali berkat kekuatan Patih Kebo Iwa bersama Ki Pasung Grigis dan Ki Ularan. Mulai saat itu orang Bali langsung memberikan nama kepada anaknya ketika anak itu dilahirkan dan ditanam bersama ari-arinya disuatu tempat disebelah kanan kiri undak-undak menuju “bale delod” tergantung dari jenis kelamin anak yang dilahirkan.
Ekspedisi majapahit ke Bali dipimpin oleh Gajah Mada yang diiringi oleh panglima arya Damar,Arya Kenceng,Arya Sentong,Arya Belog,dan Arya lainnya.Mereka memimpin pasukan Majapahit dalam penyerangannya ke Kerajaan Bali.
Dengan terlebih dahulu membunuh Kebo Iwa,Gajah Mada memimpin ekspedisi bersama panglima Arya Damar dan beberapa orang Arya. Penyerangan ini menyebabkan terjadinya pertempuran antara pasukan Gajah Mada dengan Kerajaan Bedahulu. Pertempuran ini mengakibatkan Raja Bedahulu dan putranya wafat.
Tersebutlah Ki Pasung Grigis beserta para bawahannya menghamba di Wilwakita,setelah Bali dapat ditaklukan oleh Patih Gajah Mada beserta para Arya.Beliau disana bukanlah seperti orang tahanan malahan diberikan tempat yang layak karena beliau akan diutus untuk memerangi Raja Deldela Nata di Sumbawa. Mantan Patih Bedahulu yang sangat sakti ini menyanggupi akan membunuh Raja Deldela Nata sehingga takluk menjadi wilayah Majapahit.
Pada suatu saat yang telah ditentukan maka berangkatlah KI Pasung Grigis beserta laskar Bali menuju pulau Sumbawa. Tidak diceritakan dalam perjalanan maka sampailah Ki Pasung Grigis di Sumbawa dan perang pun berkecamuk. Banyak laskar yang meninggal dari kedua belah pihak. Akhirnya perang tanding antara Raja Deldela Nata dengan Ki Pasung Grigis pun dimulai. Oleh karena perang itu sama-sama mengandalkan kelihaian ilmu bela diri dan kekebalan,maka perang pun berlangsung sangat lama. Mereka saling tusuk,saling tebas namun keduanya tidak ada yang terluka ataupun tergores sedikit pun.
Setelah lama berperang,sudah tentu pernah saja kena tusuk pada suatu bagian yang merupakan kelemahan dari masing-masing pihak. Seperti telah ditakdirkan oleh Tuhan maka mereka sama-sama kena tusuk pada bagian yang merupakan kelemahan masing-masing. Dengan demikian,keduanya lalu wafat dan roboh ketanah. Setelah pemimpin mereka gugur,maka laskar Bali kembali ke Majapahit untuk melaporkan bahwa perang antara Ki Pasung Grigis dengan Raja Deldela Nata berkesudahan draw sama-sama meninggal. Untuk menghindari kekosongan pemerintahan di Bali dan Sumbawa,maka Raja Majapahit menugaskan 3 orang putra Mpu Kepakisan untuk memerintah di Pasuruan,Bali,dan Sumbawa. Di Bali,pemerintahan diserahkan kepada putra bungsu yan bergelar Sri Kresna Kepakisan dan di Sumbawa di perintah oleh kakak perempuannya.Sri Kresna Kepakisan ditunjuk sebagai Raja yang memerintah di Bali dengan pertimbangan bahwa Sri Kresna Kepakisan memiliki hubungan darah dengan penduduk Bali Aga.

1 comment for "SEJARAH BALI KUNO MASA 1343"

  1. info tempat wisata Dunia Wisata, di www.duniawisataku.com | 0341-45644

    ReplyDelete